HASIL
PENELITIAN PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG HIJAU
Disusun
Oleh : Siti Mardiah
SMA
NEGERI 3 PANDEGLANG
TAHUN
AJARAN 2015/2016
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
B.
Rumusan masalah
C.
Tujuan
D.
Hipotesa
E.
Manfaat penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A.
Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
B.
Pengertian Pertumbuhan
C.
Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
D. Faktor-Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan
E. Tumbuhan
Kacang Hijau
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Waktu
dan Tempat
B.
Jenis Pendekatan
C.
Objek
Penelitian
D.
Variabel
Penelitian
E.
Sumber
Data
F.
Metode
Pengumpulan Data
G.
Teknik
Analisis Data
H.
Alat
dan Bahan
I.
Prosedur
Penelitian
BAB IV HASIL PENGAMATAN
A.
Tabel dan Data Hasil Pengamatan
B.
Analisa Data
C.
Pembahasan
BAB V PENUTUP
A.
Kesimpulan
B. Daftar
Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar
belakang
Makhluk hidup yang Hidup di Bumi ini
memiliki keterikatan antara satu komponen dengan komponen lainnnya.semua
makhluk hidup mempunyai Ciri-ciri yang umum didapati pada banyak organisme
adalah Memerlukan nutrisi makanan ,Bernafas ,Bergerak ,Tumbuh ,Berkembang biak , Peka terhadap rangsang,Beradaptasi, dan Mengeluarkan
zat sisa yang hidup dalam ruang lingkup yang di sebut Ekosistem.Dalam Ekosistem
terdapat 2 komponen yaitu komponen biotik dan abiotik.Tumbuhan termasuk
komponen biotik karena memiliki ciri ciri umum yang didapati yaitu tumbuh dan
berkembang,tumbuhan yang tumbuh dan berkembang tidak akan lepas kaitannya
dengan cahaya matahari karena cahaya matahari merupakan salah satu faktor yang
memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan,tanpa Cahaya Matahari
tumbuhan tidak akan bisa melakukan Fotosintesis dan membuat makanan.Di dalam
proses pertumbuhan dan perkembangan juga terdapat pengaruh hormon pertumbuhan
yaitu Auksin , Giberelin , Sitokinin , Asam Absisat , Gas Etilen , Kalin, dan
Asam Traumalin.Hormon Auksin membantu mempercepat proses pemanjangan sel batang
tanpa bantuan Cahaya Matahari tetapi,tumbuhan
akan memiliki daun yang tipis,cenderung kekuningan dan batang yang kecil dan
lama kelamaan akan mati karena kekurangan makanan,Sedangkan tumbuhan yang
terkena Cahaya Matahari akan memiliki daun yang lebar dan berwarna hijau karena
tumbuhan melakukan proses Fotosintesis. Sehingga,walaupun Hormon Auksin dapat
mempercepat proses pemanjangan sel batang ,tetapi tetap saja Cahaya matahari
merupakan faktor yang penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan.Tumbuhan yang memiliki pertumbuhan yang cepat adalah tanaman kacang
hijau,tanaman kacang hijau atau Vigna
radiate memiliki daur hidup yang pendek,kacang hijau sangat dikenal di
Indonesia karena dapat diolah menjadi Bubur kacang hijau serta isiian kue
tradisional.
B.Rumusan Masalah
1. Apakah terdapat pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan
kacang hijau ?
2. Bagaimanakah peran matahari dalam proses
pertumbuhan kacang hijau ?
3. Apakah
Dampak yang di timbulkan pada tanaman apabila tidak terkena sinar
matahari ?
C.Hipotesa
Diduga Tanaman yang di biarkan terkena
cahaya matahari akan mengalami pertumbuhan yang lambat karena kerja auksin
dihambat oleh matahari. Sedangkan tanaman yang tidak terkena sinar matahari
akan mengalami pertumbuhan yang sangat cepat karena kerja auksin tidak di
hambat oleh sinar matahari.
D.Tujuan Penelitian
1.
Ingin mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang
hijau.
2.
Ingin mengetahui peran matahari dalam proses pertumbuhan kacang hijau.
3.
Ingin mengetahui Dampak yang ditimbulkan pada tanaman apabila tidak
terkena sinar matahari
KAJIAN PUSTAKA
A.
Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang bersifat
irreversibel (tidak dapat balik), dan terjadi karena adanya pertambahan jumlah
sel dan pembesaran dari tiap-tiap sel. Pada proses pertumbuhan biasa disertai
dengan terjadinya perubahan bentuk. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan
secara kuantitatif
1.Pertumbuhan
Primer dan Sekunder
Biji
yang sudah berkecambah akan segera diikuti oleh pertumbuhan primer karena pada
pucuk dan ujung akar terdapat jaringan yang bersifat meristematik (selalu
membelah). Pemanjangan ujung akar dan ujung batang tersebut disebut pertumbuhan primer. Pada
tumbuhan dikotil terdapat jaringan kambium yang merupakan meristem sekunder akan menyebabkan
terjadinya pertumbuhan sekunder
Kambium akan membelah ke arah luar membentuk
kulit kayu (floem), dan
membelah ke arah dalam membentuk kayu (xilem).
Pada monokotil tidak terdapat kambium sehingga hanya mengalami pertumbuhan
primer saja. Pertumbuhan primer dan sekunder berlangsung terus menerus selama
tumbuhan tersebut hidup
B.
Pengertian Perkembangan
Perkembangan adalah proses menuju dewasa. Proses
perkembangan berjalan sejajar dengan pertumbuhan. Berbeda dengan pertumbuhan,
perkembangan merupakan proses yang tidak dapat diukur. Dengan kata lain, perkembangan bersifat kualitatif,
tidak dapat dinyatakan dengan angka
C.
Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
Pada tanaman,
pertumbuhan dimulai dari proses perkecambahan biji. Perkecambahan dapat terjadi
apabila kandungan air dalam biji semakin tinggi karena masuknya air ke dalam
biji melalui proses imbibisi. Apabila proses imbibisi sudah optimal, dimulailah
perkecambahan.Struktur yang pertama muncul, yang menyobek selaput biji adalah radikula yang merupakan calon akar primer. Radikula adalah bagian dari hipokotil. Pada bagian ujung sebelah atas terdapat epikotil (calon batang). Berdasar letak kotiledonnya, ada dua jenis perkecambahan yaitu tipe epigeal, dan tipe hypogeal
D.
Faktor-Faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
1. Faktor dalam
Selain faktor genetik, yang termasuk faktor-faktor dalam adalah hormon-hormon yang terlibat dalam pertumbuhan tanaman. Hormon merupakan substansi yang dihasilkan oleh tumbuhan, biasanya dalam jumlah yang sangat sedikit yang berfungsi secara fisiologis mengendalikan arah dan kecepatan tumbuh bagian-bagian dari tumbuhan.
Berikut ini
adalah macam-macam hormon pada tumbuhan beserta fungsinya:
- Auksin : Auksin dibentuk oleh ujung batang dan ujung akar. Auksin yang dihasilkan oleh ujung batang akan mendominasi pertumbuhan batang utama, sehingga pertumbuhan cabang relatif sedikit. Keadaan ini dikenal dengan istilah dominansi apikal (apical dominance). Dengan memotong ujung batang, dominansi apikal akan hilang, sehingga pertumbuhan cabang-cabang batang berjalan dengan baik. Auksin dapat terurai bila terkena cahaya. Bila suatu koleoptil dikenai cahaya dari samping, maka bagian koleoptil yang terkena cahaya auksinnya akan terurai sehingga pertumbuhannya lebih lambat daripada bagian koleoptil yang tidak terkena cahaya. Akibatnya koleoptil akan tumbuh membelok ke arah datangnya sinar.
- Giberelin : Hormon ini berfungsi mengatur pemanjangan batang (ruas batang), juga pertumbuhan pucuk dan pembentukan buah. Secara umum fungsi giberelin adalah untuk merangsang pertumbuhan meraksasa dan terbentuknya buah tanpa biji (partenokarpi).
- Sitokinin : Hormon tumbuhan ini mempengaruhi pertumbuhan, pengaturan pembelahan sel, dan pemanjangan sel. Konsentrasi sitokinin dan auksin yang seimbang merupakan hal yang sangat penting dalam pertumbuhan tanaman. Sitokinin sendiri tampaknya mempunyai peranan dalam memperpanjang usia jaringan.
- Asam Absisat (= dormin) : Asam absisat ditemukan pada umbi-umbian dan biji-biji yang dorman, beberapa jenis buah-buahan, daun, dan jaringan tumbuhan lain. Secara fungsi asam absisat adalah mempercepat penuaan daun, merangsang pengguguran daun, dan memperpanjang masa dormansi (menghambat perkecambahan biji).
- Gas etilen : Buah yang sudah tua menghasilkan gas etilen yang dianggap sebagai hormon yang dapat mempercepat pemasakan buah yang masih mentah. Gas etilen meningkatkan respirasi sehingga buah yang asalnya keras dan masam, menjadi empuk dan berasa manis.
- Kalin: Kalin adalah hormon yang merangsang pembentukan organ tubuh. Berdasarkan organ yang dibentuknya, kalin dibedakan atas:
- Kaulokalin : merangsang pembentukan batang
- Rhyzokalin : merangsang pembentukan akar. Sekarang telah diketahui bahwa rhyzokalin identik dengan vitamin B1 (thiamin)
- Filokalin : merangsang pembentukan daun
- Antokalin : merangsang pembentukan bunga
- Asam traumalin : Batang atau akar tumbuhan dapat mengalami luka. Tumbuhan memiliki kemampuan untuk memperbaiki bagian yang luka, disebut daya restitusi atau regenerasi. Peristiwa ini terjadi dengan bantuan hormon luka atau kambium luka atau asam traumalin. Lukaluka yang terjadi dapat tertutup kembali dengan membentuk jaringan kalus dan jaringan yang rusak dapat diganti dengan yang baru. Bahkan dari luka pada bagian tertentu dari tubuh tumbuhan dapat tumbuh tunas baru.
2. Faktor luar
Faktor luar adalah materi atau hal-hal yang
terdapat diluar tanaman yang berdampak pada tanaman itu, baik secara langsung
ataupun tidak langsung. Termasuk ke dalam faktor luar adalah cahaya,
temperatur, air, garam-garam mineral, iklim, gravitasi bumi, dan lain-lain.
1.
Nutrisi
Tumbuhan memerlukan unsur mineral dengan
jumlah tertentu. Unsur yang diperlukan dalam jumlah banyak disebut unsur makro,
sedangkan unsur yang diperlukan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro.
2.
Cahaya
Cahaya mutlak diperlukan oleh semua tumbuhan
hijau untuk melakukan fotosintesis, tetapi pengaruhnya terhadap pertumbuhan
perkecambahan tumbuhan adalah menghambat, karena cahaya dapat menyebabkan terurainya
auksin sehingga dapat menghambat pertumbuhan. Hal ini dapat dibuktikan apabila
kita meletakkan dua kecambah, yang satu di tempat gelap dan yang lain di tempat
terang. Dalam jangka waktu yang sama, kecambah di tempat gelap tumbuh lebih
cepat tetapi tidak normal. Pertumbuhan yang amat cepat di dalam gelap ini
disebut etiolasi.
Pada tumbuhan
terdapat pigmen yang disebut fitokrom, yang berfungsi mengontrol pertumbuhan
dan perkembangan kloroplas, sintesis klorofil, pembentukan hormon tumbuhan
(misalnya giberelin), dan pengaturan posisi daun terhadap sinar matahari.
Selain itu, fitokrom berpengaruh juga terhadap fotoperiodisme, yaitu pengaruh lamanya pengaruh pencahayaan
terhadap pertumbuhan dan pembentukan bunga.
Berdasarkan
panjang dan intensitas penyinaran, tumbuhan dikelompokkan menjadi 3 jenis,
yaitu:
- Tumbuhan berhari pendek (shortday plant) : Berbunga dan berbuah bila periode penyinaran lebih pendek daripada periode kritis. Contohnya: strawberry, dahlia, aster, dan krisatinum.
- Tumbuhan berhari panjang (longday plant) : berbunga dan berbuah bila periode penyinaran lebih panjang daripada periode kritis. Contohnya: bayam selada, gandum, dan kentang.
- Tumbuhan netral (dayneutral plant) : Tidak dipengaruhi oleh lamanya periode penyinaran. Contoh: mawar, anyer, dan bunga matahari.
3.
Suhu
Secara umum, suhu akan berpengaruh terhadap
kerja enzim. Bila suhu terlalu tinggi, enzim akan rusak, dan bila suhu
terlalu rendah enzim menjadi tidak aktif.
4.
Kelembaban atau kadar air
Sampai pada batas-batas tertentu, makin tinggi
kadar air, pertumbuhan akan makin cepat. Karena lebih banyak kadar air yang
diserap dan lebih sedikit yang diuapkan, akan menyebabkan pembentangan sel-sel,
dengan demikian sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimalnya.
E. Tumbuhan
Kacang Hijau
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan
: Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Vigna
Spesies : V. radiate
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Vigna
Spesies : V. radiate
Nama binomial : Vigna radiate
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
Biji kacang hijau direbus hingga lunak
dan dimakan sebagai bubur atau dimakan langsung. Biji matang yang
digerus dan dijadikan sebagai isi onde-onde, bakpau, atau gandas turi.
Kecambah kacang hijau menjadi sayuran .
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Waktu dan Tempat
1.Waktu : Penelitian dilaksanakan
selama 6 hari pada tanggal 27 Agustus- 1 September 2015
2.Tempat : Penelitian di lakukan di
Lab Biologi SMAN 3 Pandeglang
B.
Jenis pendekatan
Jenis Pendekatan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Studi Eksperimen dan Observasi.Metode observasi adalah pengamatan secara langsung yang meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunkan seluruh alat indera.
C. Objek Penelitian
Yang menjadi
objek dalam penelitian ini adalah Tumbuhan Kacang Hijau (Vigna radiate).
Tanaman Kacang Hijau dipilih sebagai objek kareana tanaman Kacang Hijau
mempunyai daur hidup yang pendek, sehingga mudah untuk diteliti.
D. Variabel
Penelitian
Variabel adalah gejala yang bervariasi
dan menjadi objek penelitian.
A. Variabel terikat
dalam penelitian ini yaitu pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau.
B. Variabel
bebas dalam penelitian ini yaitu cahaya matahari
C. Variabel
kontrol dalam penelitian ini yaitu :
Air, Suhu dan Kelembaban
E. Sumber Data
-
Sumber Data Primer
Sumber data primer diperoleh
dari penelitian yang dilakukan.
-
Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder atau data
pelengkap, yang diperoleh dari buku, kepustakaan, bulletin, majalah, internet
dan sebagainya.
F. Metode
Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah dengan Metode Dokumentasi.
G. Teknik Analisis
Data
Teknik analisis data dalam penelitian
ini adalah dengan menggunakan Teknik Deskripsi.
H. Alat Dan
Bahan
A. Alat
· Kardus
· Gunting
· Pisau
· Gelas
· Plaster
· Penggaris
· Sedotan
· Alat Tulis
B. Bahan
· Kacang Hijau
· Air
· Kapas
I. Prosedur Penelitian
1.
Pelembaban Kapas
Kapas di masukkan
ke dalam gelas secukupnya menggunakan tangan. Kapas di masukkan dengan ukuran
setengah gelas sama rata. Letakkan tiga butir kacang hijau dengan jarak
berjauhan dengan ukuran 3-4 cm di usahakan jaraknya sama rata. Kapas di beri
air secara rutin selama 6 hari penelitian.
2.
Perlakuan Cara Penyiraman
Setelah kacang hijau ditempatkan diatas kapas
penyiramanpun di lakukan dengan takaran air yang sama yang di lakukan selama 6
hari.
Masing-Masing cara penyiraman di lakukan 2
kali 1 hari pagi dan sore hari dan di dapat 3 pertumbuhan yang berbeda dalam
satu gelas.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A. Tabel
dan Data Hasil Pengamatan
1.
Perlakuan ke I
|
Pertumbuhan Hari ke- (mm)
|
|||||
Terbuka
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
T.1
|
0
|
1
|
3
|
3
|
3
|
3
|
T.2
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
T.3
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
Rata-rata
|
0
|
1
|
1.67
|
1.67
|
1.67
|
1.67
|
2.
Perlakuan ke II
|
Pertumbuhan Hari ke-(mm)
|
|||||
T.32 Lubang
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
T.1
|
0
|
10
|
18
|
65
|
160
|
185
|
T.2
|
0
|
10
|
20
|
40
|
122
|
175
|
T.3
|
0
|
0
|
15
|
50
|
124
|
165
|
Rata-rata
|
0
|
6.67
|
1.76
|
51.67
|
153.3
|
132.75
|
3.
Perlakuan ke III
|
Pertumbuhan Hari ke-(mm)
|
|||||
T.24 Lubang
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
T.1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
T.2
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
T.3
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
Rata-rata
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
4.
Perlakuan ke IV
|
Pertumbuhan Hari ke-(mm)
|
|||||
T.16 Lubang
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
T.1
|
0
|
0
|
5
|
5
|
5
|
73
|
T.2
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
T.3
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
Rata-rata
|
0
|
0
|
2.3
|
2.3
|
2.3
|
25
|
5.
Perlakuan ke V
|
Pertumbuhan Hari ke-(mm)
|
|||||
T.8 Lubang
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
T.1
|
0
|
10
|
25
|
40
|
90
|
165
|
T.2
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
T.3
|
0
|
0
|
5
|
5
|
5
|
6
|
Rata-rata
|
0
|
3.3
|
10.33
|
15.33
|
32
|
57.33
|
6.
Perlakuan ke VI
|
Pertumbuhan Hari ke-(mm)
|
|||||
Tertutup
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
T.1
|
0
|
5
|
30
|
50
|
140
|
230
|
T.2
|
0
|
0
|
1
|
3
|
155
|
170
|
T.3
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
Rata-rata
|
0
|
1.67
|
10.67
|
18
|
98.67
|
133.67
|
B. Analisa
Data
1.
Dalam
tabel ke -1 perlakuan I tanaman Kacang Hijau
di biarkan terbuka, sampel 1,2 maupun 3 pada hari pertama belum mengalami
pertumbuhan, pada hari ke 2 sampel ke 1, 2 dan 3 mengalami pertumbuhan sebesar
1 mm, kemudian hari 3 - hari ke 6 sampel ke 1 mengalami pertumbuhan sebesar 3
mm sedangkan sampel ke 2 dan ke 3 tidak mengalami pertumbuhan lagi. Dan di
dapat tinggi rata-rata tanaman kacang hijau pada hari ke 2 - hari ke 6 sebesar
1.67
2.
Dalam
tabel Ke -2 perlakuan II tanaman kacang
hijau Di tutup dengan kardus yang telah dilubangi sebanyak 32 lubang. Sampel 1,
2 dan 3 pada hari pertama belum mengalami pertumbuhan. Pada hari ke dua sampel
ke 1 dan 2 mengalami pertumbuhan sebesar 1 mm , sedangkan sampel ke 3 belum
mengalami pertumbuhan, kemudian pada hari 3 - hari ke 6 sampel ke 1 mengalami
pertumbuhan yang berturut turut sebesar 10 mm, 18 mm, 65 mm, 160 mm, 185 mm. Dan
sampel ke 2 mengalami pertumbuhan yang berturut turut sebesar 20 mm, 40 mm, 122
mm, dan 175 mm. Sedangkan sampel ke 3 mengalami pertumbuhan yang berturut turut
sebesar 15 mm, 50 mm, 124 mm,dan 165 mm. Dan di dapat tinggi rata-rata tanaman
kacang hijau pada hari ke 2- hari ke 6 berturut
turut sebesar 6.67 ,1.76 ,51.67 ,153.3 ,132.75
3.
Dalam
tabel Ke -3 perlakuan III tanaman kacang hijau di tutup dengan kardus yang
telah dilubangi sebanyak 24 lubang. Sampel 1,2 maupun 3 pada hari pertama dan
hari ke dua belum mengalami pertumbuhan. Pada hari ke 3 sampel ke 1, 2 dan 3
mengalami pertumbuhan sebesar 1 mm. kemudian hari 4 - hari ke 6 sampel ke 1, 2,dan
ke 3 tidak mengalami pertumbuhan lagi. Dan di dapat tinggi rata-rata tanaman
kacang hijau pada hari ke 3 - hari ke 6 sebesar 1
4.
Dalam
tabel Ke -4 perlakuan IV tanaman kacang
hijau Di tutup dengan kardus yang telah dilubangi sebanyak 16 lubang. Sampel 1,
2 dan 3 pada hari pertama dan hari ke dua belum mengalami pertumbuhan. Pada
hari ketiga sampel ke 1 mengalami pertumbuhan sebesar 5 mm, sedangkan sampel ke
2, dan 3 mengalami pertumbuhan sebesar 1 mm, kemudian hari ke 6 sampel ke 1
mengalami pertumbuhan sebesar 73 mm. sedangkan pada pada hari ke 4 - hari ke 6 sampel ke 2 dan ke 3 tidak mengalami
pertumbuhan lagi. Dan di dapat tinggi rata-rata tanaman kacang hijau pada hari ke 2- hari ke 6 berturut turut
sebesar 2.3 , 2.3, 2.3,dan 25
5.
Dalam
tabel Ke -5 perlakuan V tanaman kacang
hijau di tutup dengan kardus yang telah dilubangi sebanyak 8 lubang. Sampel 1 ,2
dan 3 pada hari pertama belum mengalami pertumbuhan. Pada hari ke dua sampel ke
1 mengalami pertumbuhan sebesar 10 mm ,sedangkan sampel ke 2 dan ke 3 belum
mengalami pertumbuhan, kemudian pada
hari 3 - hari ke 6 sampel ke 1 mengalami pertumbuhan yang berturut turut
sebesar 25 mm, 40 mm, 90 mm,dan 165 mm. Dan sampel ke 2 mengalami pertumbuhan sebesar
1 mm,sampai dengan hari ke 4 - hari ke 6 sampel 2 tidak lagi menalami
pertumbuhan. Sedangkan sampel ke 3 pada hari ke 3 mengalami pertumbuhan
sebesar 5 mm, pada hari ke 4 dan hari 5
tidak lagi menalami pertumbuhan, kemudian pada hari ke 6 sampel ke 3 mengalami
pertumbuhan lagi sebesar 6 mm.Dan di dapat tinggi rata-rata tanaman kacang
hijau pada hari ke 2 - hari ke 6
berturut turut sebesar 3.3 ,10.53 ,15.33 ,32 ,dan 57.33
6.
Dalam
tabel Ke -6 perlakuan VI tanaman kacang hijau Di Biarkan tertutup kardus.
Sampel 1, 2 dan 3 pada hari pertama belum mengalami pertumbuhan. Pada hari ke
dua sampel ke 1 mengalami pertumbuhan sebesar 5 mm, sedangkan sampel ke 2 dan
ke 3 belum mengalami pertumbuhan, kemudian pada
hari 3 - hari ke 6 sampel ke 1 mengalami pertumbuhan yang berturut turut
sebesar 30 mm,50 mm,140 mm,230 mm. Dan sampel ke 2 mengalami pertumbuhan yang
berturut turut sebesar 1 mm, 3 mm, 155 mm, dan 170 mm. Sedangkan sampel ke 3
hanya mengalami pertumbuhan sebesar 1 mm. Dan di dapat tinggi rata-rata tanaman
kacang hijau pada hari ke 2- hari ke 6
berturut turut sebesar 1.67 ,10.67 ,18 ,98.67 , dan 133.67
C. Pembahasan
1. Tabel ke 1 dengan
perlakuan terbuka sampel ke 1, 2,dan ke 3 mengalami pertumbuhan yang lambat
karena kurangnya kelembaban pada media tanamnya.
2. Tabel ke 2 dengan
di tutupi kardus yang dilubangi sebanyak 32 lubang. Tanaman sampel ke 1,2 dan
ke 3 mengalami pertumbuhan yang lebih cepat ,tanaman yang telah tumbuh
mengalami keadaan dimana salah satu bagian batang yang tidak tersinari matahari
tidak tumbuh menjulang keatas karena dibagian tersebut kerja hormon auksin
terhambat oleh cahaya matahari sedangkan bagian batang yang lainnya tidak
tersinari matahari tumbuh memanjang, hal ini menyebabkan tanaman tidak tumbuh
menjulang keatas melainkan membengkok
3. Tabel ke 3 dengan
ditutup kardus yang di lubangi sebanyak 24 lubang ,sampel 1,2,maupun ke 3 tidak
mengalami pertumbuhan yang signifikan karena kurangnya kelembaban pada media
tanamnya.
4. Tabel ke 4 dengan
ditutupi kardus yang di lubangi sebanyak 16 lubang sampel 2,dan 3 tidak
mengalami pertumbuhan yang signifikan hal ini dikarenakan kurangnya kelembaban
pada media tanamnya. hanya sampel 1 yang mengalami pertumbuhan yang signifikan.
5. Tabel ke 5 dengan
ditutupi kardus yang di lubangi sebanyak 8 lubang juga tidak mengalami
pertumbuhan yang signifikan disebabkan karena kurangnya kelembaban pada media
tanamnya.hanya sampel 1 yang mengalami pertumbuhan yang signifikan.
6. Tabel ke 6 dengan
perlakuan tertutup sampel 1,dan 2 mengalami pertumbuhan yang sangat cepat
karena hormone auksin tidak di hambat oleh cahaya matahari,tetapi dampaknya
warna daun tanaman menjadi berwarna kuning karena tidak tersinari matahari
akibatnya daunya mengandung banyak air dan zat gulanya sedikit sehingga tidak
bisa mengadakan respirasi dan foosintesis.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Pertumbuhan
kacang hijau di pengaruhi oleh berbagai faktor ,baik faktor internal maupun
faktor eksternal,faktor internal diantaranya dalah hormon Auksin, Giberelin,dan
kalin sedangkan faktor eksternal yang memengaruhi pertumbuhan kacang hijau
diantaranya adalah Sinar Matahari ,Suhu,Kelembapan Udara ,Air dan Unsur hara
tanah ,serta Derajat Keasaman
2.
Tumbuhan
kacang hijau yang terkena sinar matahari mengalami pertumbuhan yang lambat dan mengalamai keadaan dimana pertumbuhan sel-sel batang yang tidak
tersinari matahari tumbuh lebih lambat, karena dibagian tersebut kerja hormon
auksin terhambat oleh cahaya matahari sedangkan pertumbuhan sel sel batang yang
tidak tersinari matahari mengalami pertumbuhan yang cepat,hal ini menyebabkan
tanaman tidak tumbuh menjulang keatas melainkan membengkok
3.
Tumbuhan
kacang hijau yang tumbuh di tempat gelap mengalami pertumbuhan yang sangat
cepat Karena kerja hormon auksin tidak dihambat Matahari tetapi dampak yang
ditimbulkan yaitu warna daun menjadi berwarna kuning dan tipis.
B. Daftar
Pustaka
Burnie,D.2001.Jendela Iptek:Kehidupan.Jakarta:PT.Balai Pustaka
http://biologimediacentre.com/pertumbuhan-dan-perkembangan-1-pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-tumbuhan/
http://www.pintarbiologi.com/2014/11/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar