Sabtu, 03 Oktober 2015

Hasil Penelitian Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau



HASIL PENELITIAN PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG HIJAU


Disusun Oleh : Siti Mardiah


SMA NEGERI 3 PANDEGLANG
TAHUN AJARAN 2015/2016


                                            







BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
B.     Rumusan masalah
C.     Tujuan
D.    Hipotesa
E.     Manfaat penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A.     Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
B.      Pengertian Pertumbuhan
C.      Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
D.     Faktor-Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
E.      Tumbuhan Kacang Hijau
BAB III METODE PENELITIAN
A.    Waktu dan Tempat
B.      Jenis Pendekatan
C.      Objek Penelitian
D.    Variabel Penelitian
E.     Sumber Data
F.     Metode Pengumpulan Data
G.    Teknik Analisis Data
H.    Alat dan Bahan
I.       Prosedur Penelitian
BAB IV HASIL PENGAMATAN
A.    Tabel dan Data Hasil Pengamatan
B.     Analisa Data
C.     Pembahasan
BAB V PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.    Daftar Pustaka

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Makhluk hidup yang Hidup di Bumi ini memiliki keterikatan antara satu komponen dengan komponen lainnnya.semua makhluk hidup mempunyai Ciri-ciri yang umum didapati pada banyak organisme adalah Memerlukan nutrisi makanan ,Bernafas ,Bergerak ,Tumbuh ,Berkembang biak , Peka terhadap rangsang,Beradaptasi, dan Mengeluarkan zat sisa yang hidup dalam ruang lingkup yang di sebut Ekosistem.Dalam Ekosistem terdapat 2 komponen yaitu komponen biotik dan abiotik.Tumbuhan termasuk komponen biotik karena memiliki ciri ciri umum yang didapati yaitu tumbuh dan berkembang,tumbuhan yang tumbuh dan berkembang tidak akan lepas kaitannya dengan cahaya matahari karena cahaya matahari merupakan salah satu faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan,tanpa Cahaya Matahari tumbuhan tidak akan bisa melakukan Fotosintesis dan membuat makanan.Di dalam proses pertumbuhan dan perkembangan juga terdapat pengaruh hormon pertumbuhan yaitu Auksin , Giberelin , Sitokinin , Asam Absisat , Gas Etilen , Kalin, dan Asam Traumalin.Hormon Auksin membantu mempercepat proses pemanjangan sel batang  tanpa bantuan Cahaya Matahari tetapi,tumbuhan akan memiliki daun yang tipis,cenderung kekuningan dan batang yang kecil dan lama kelamaan akan mati karena kekurangan makanan,Sedangkan tumbuhan yang terkena Cahaya Matahari akan memiliki daun yang lebar dan berwarna hijau karena tumbuhan melakukan proses Fotosintesis. Sehingga,walaupun Hormon Auksin dapat mempercepat proses pemanjangan sel batang ,tetapi tetap saja Cahaya matahari merupakan faktor yang penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.Tumbuhan yang memiliki pertumbuhan yang cepat adalah tanaman kacang hijau,tanaman kacang hijau atau Vigna radiate memiliki daur hidup yang pendek,kacang hijau sangat dikenal di Indonesia karena dapat diolah menjadi Bubur kacang hijau serta isiian kue tradisional.








B.Rumusan Masalah
1.      Apakah terdapat  pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang hijau ?
2.      Bagaimanakah peran matahari dalam proses pertumbuhan kacang hijau ?
3.      Apakah  Dampak yang di timbulkan pada tanaman apabila tidak terkena sinar matahari ?
C.Hipotesa
Diduga Tanaman yang di biarkan terkena cahaya matahari akan mengalami pertumbuhan yang lambat karena kerja auksin dihambat oleh matahari. Sedangkan tanaman yang tidak terkena sinar matahari akan mengalami pertumbuhan yang sangat cepat karena kerja auksin tidak di hambat oleh sinar matahari.
D.Tujuan Penelitian
1.   Ingin mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang hijau.
2.   Ingin mengetahui peran matahari dalam proses pertumbuhan kacang hijau.
  3.  Ingin mengetahui Dampak yang ditimbulkan pada tanaman apabila tidak terkena sinar matahari















BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.     Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang bersifat irreversibel (tidak dapat balik), dan terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran dari tiap-tiap sel. Pada proses pertumbuhan biasa disertai dengan terjadinya perubahan bentuk. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif
 1.Pertumbuhan Primer dan Sekunder
Biji yang sudah berkecambah akan segera diikuti oleh pertumbuhan primer karena pada pucuk dan ujung akar terdapat jaringan yang bersifat meristematik (selalu membelah). Pemanjangan ujung akar dan ujung batang tersebut disebut pertumbuhan primer. Pada tumbuhan dikotil terdapat jaringan kambium yang merupakan meristem sekunder akan menyebabkan terjadinya pertumbuhan sekunder
 Kambium akan membelah ke arah luar membentuk kulit kayu (floem), dan membelah ke arah dalam membentuk kayu (xilem). Pada monokotil tidak terdapat kambium sehingga hanya mengalami pertumbuhan primer saja. Pertumbuhan primer dan sekunder berlangsung terus menerus selama tumbuhan tersebut hidup
B.      Pengertian Perkembangan
Perkembangan adalah proses menuju dewasa. Proses perkembangan berjalan sejajar dengan pertumbuhan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan proses yang tidak dapat diukur. Dengan kata lain, perkembangan bersifat kualitatif, tidak dapat dinyatakan dengan angka
C.      Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
Pada tanaman, pertumbuhan dimulai dari proses perkecambahan biji. Perkecambahan dapat terjadi apabila kandungan air dalam biji semakin tinggi karena masuknya air ke dalam biji melalui proses imbibisi. Apabila proses imbibisi sudah optimal, dimulailah perkecambahan.
Struktur yang pertama muncul, yang menyobek selaput biji adalah radikula yang merupakan calon akar primer. Radikula adalah bagian dari hipokotil. Pada bagian ujung sebelah atas terdapat epikotil (calon batang). Berdasar letak kotiledonnya, ada dua jenis perkecambahan yaitu tipe epigeal, dan tipe hypogeal
D.     Faktor-Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

1. Faktor dalam

Selain faktor genetik, yang termasuk faktor-faktor dalam adalah hormon-hormon yang terlibat dalam pertumbuhan tanaman. Hormon merupakan substansi yang dihasilkan oleh tumbuhan, biasanya dalam jumlah yang sangat sedikit yang berfungsi secara fisiologis mengendalikan arah dan kecepatan tumbuh bagian-bagian dari tumbuhan.

Berikut ini adalah macam-macam hormon pada tumbuhan beserta fungsinya:
  • Auksin : Auksin dibentuk oleh ujung batang dan ujung akar. Auksin yang dihasilkan oleh ujung batang akan mendominasi pertumbuhan batang utama, sehingga pertumbuhan cabang relatif sedikit. Keadaan ini dikenal dengan istilah dominansi apikal (apical dominance). Dengan memotong ujung batang, dominansi apikal akan hilang, sehingga pertumbuhan cabang-cabang batang berjalan dengan baik. Auksin dapat terurai bila terkena cahaya. Bila suatu koleoptil dikenai cahaya dari samping, maka bagian koleoptil yang terkena cahaya auksinnya akan terurai sehingga pertumbuhannya lebih lambat daripada bagian koleoptil yang tidak terkena cahaya. Akibatnya koleoptil akan tumbuh membelok ke arah datangnya sinar.
  • Giberelin : Hormon ini berfungsi mengatur pemanjangan batang (ruas batang), juga pertumbuhan pucuk dan pembentukan buah. Secara umum fungsi giberelin adalah untuk merangsang pertumbuhan meraksasa dan terbentuknya buah tanpa biji (partenokarpi).
  • Sitokinin : Hormon tumbuhan ini mempengaruhi pertumbuhan, pengaturan pembelahan sel, dan pemanjangan sel. Konsentrasi sitokinin dan auksin yang seimbang merupakan hal yang sangat penting dalam pertumbuhan tanaman. Sitokinin sendiri tampaknya mempunyai peranan dalam memperpanjang usia jaringan.
  • Asam Absisat (= dormin) : Asam absisat ditemukan pada umbi-umbian dan biji-biji yang dorman, beberapa jenis buah-buahan, daun, dan jaringan tumbuhan lain. Secara fungsi asam absisat adalah mempercepat penuaan daun, merangsang pengguguran daun, dan memperpanjang masa dormansi (menghambat perkecambahan biji).
  • Gas etilen : Buah yang sudah tua menghasilkan gas etilen yang dianggap sebagai hormon yang dapat mempercepat pemasakan buah yang masih mentah. Gas etilen meningkatkan respirasi sehingga buah yang asalnya keras dan masam, menjadi empuk dan berasa manis.
  • Kalin: Kalin adalah hormon yang merangsang pembentukan organ tubuh. Berdasarkan organ yang dibentuknya, kalin dibedakan atas:
    • Kaulokalin : merangsang pembentukan batang
    • Rhyzokalin : merangsang pembentukan akar. Sekarang telah diketahui bahwa rhyzokalin identik dengan vitamin B1 (thiamin)
    • Filokalin : merangsang pembentukan daun
    • Antokalin : merangsang pembentukan bunga
  • Asam traumalin : Batang atau akar tumbuhan dapat mengalami luka. Tumbuhan memiliki kemampuan untuk memperbaiki bagian yang luka, disebut daya restitusi atau regenerasi. Peristiwa ini terjadi dengan bantuan hormon luka atau kambium luka atau asam traumalin. Lukaluka yang terjadi dapat tertutup kembali dengan membentuk jaringan kalus dan jaringan yang rusak dapat diganti dengan yang baru. Bahkan dari luka pada bagian tertentu dari tubuh tumbuhan dapat tumbuh tunas baru.

2. Faktor luar

Faktor luar adalah materi atau hal-hal yang terdapat diluar tanaman yang berdampak pada tanaman itu, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Termasuk ke dalam faktor luar adalah cahaya, temperatur, air, garam-garam mineral, iklim, gravitasi bumi, dan lain-lain.
1. Nutrisi
Tumbuhan memerlukan unsur mineral dengan jumlah tertentu. Unsur yang diperlukan dalam jumlah banyak disebut unsur makro, sedangkan unsur yang diperlukan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro.
2. Cahaya
Cahaya mutlak diperlukan oleh semua tumbuhan hijau untuk melakukan fotosintesis, tetapi pengaruhnya terhadap pertumbuhan perkecambahan tumbuhan adalah menghambat, karena cahaya dapat menyebabkan terurainya auksin sehingga dapat menghambat pertumbuhan. Hal ini dapat dibuktikan apabila kita meletakkan dua kecambah, yang satu di tempat gelap dan yang lain di tempat terang. Dalam jangka waktu yang sama, kecambah di tempat gelap tumbuh lebih cepat tetapi tidak normal. Pertumbuhan yang amat cepat di dalam gelap ini disebut etiolasi.
Pada tumbuhan terdapat pigmen yang disebut fitokrom, yang berfungsi mengontrol pertumbuhan dan perkembangan kloroplas, sintesis klorofil, pembentukan hormon tumbuhan (misalnya giberelin), dan pengaturan posisi daun terhadap sinar matahari. Selain itu, fitokrom berpengaruh juga terhadap fotoperiodisme, yaitu pengaruh lamanya pengaruh pencahayaan terhadap pertumbuhan dan pembentukan bunga.
Berdasarkan panjang dan intensitas penyinaran, tumbuhan dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu:
  • Tumbuhan berhari pendek (shortday plant) : Berbunga dan berbuah bila periode penyinaran lebih pendek daripada periode kritis. Contohnya: strawberry, dahlia, aster, dan krisatinum.
  • Tumbuhan berhari panjang (longday plant) : berbunga dan berbuah bila periode penyinaran lebih panjang daripada periode kritis. Contohnya: bayam selada, gandum, dan kentang.
  • Tumbuhan netral (dayneutral plant) : Tidak dipengaruhi oleh lamanya periode penyinaran. Contoh: mawar, anyer, dan bunga matahari.
3. Suhu
Secara umum, suhu akan berpengaruh terhadap kerja enzim. Bila suhu terlalu tinggi, enzim akan rusak,  dan bila suhu terlalu rendah enzim menjadi tidak aktif.
4. Kelembaban atau kadar air
Sampai pada batas-batas tertentu, makin tinggi kadar air, pertumbuhan akan makin cepat. Karena lebih banyak kadar air yang diserap dan lebih sedikit yang diuapkan, akan menyebabkan pembentangan sel-sel, dengan demikian sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimalnya.
E.      Tumbuhan Kacang Hijau

Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan          : Plantae        
Divisi               :
Magnoliophyta         
Kelas               :
Magnoliopsida          
Ordo                :
Fabales         
Famili              :
Fabaceae      
Genus              :
Vigna

Spesies            : V. radiate
Nama binomial : Vigna radiate         
       Kacang hijau adalah sejenis
tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya.
Biji kacang hijau direbus hingga lunak dan dimakan sebagai bubur atau dimakan langsung. Biji matang yang digerus dan dijadikan sebagai isi onde-onde, bakpau, atau gandas turi. Kecambah kacang hijau menjadi sayuran .




BAB III
METODE PENELITIAN
A.     Waktu dan Tempat
1.Waktu : Penelitian dilaksanakan selama 6 hari pada tanggal 27 Agustus- 1 September 2015
2.Tempat : Penelitian di lakukan di Lab Biologi SMAN 3 Pandeglang
B.      Jenis pendekatan
Jenis Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Studi Eksperimen dan Observasi.Metode observasi adalah pengamatan secara langsung yang meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunkan seluruh alat indera.
C.      Objek Penelitian
Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah Tumbuhan Kacang Hijau (Vigna radiate). Tanaman Kacang Hijau dipilih sebagai objek kareana tanaman Kacang Hijau mempunyai daur hidup yang pendek, sehingga mudah untuk diteliti.
D.     Variabel Penelitian
Variabel adalah gejala yang bervariasi dan menjadi objek penelitian.
A.    Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau.
B.     Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu cahaya matahari
C.     Variabel kontrol dalam  penelitian ini yaitu :  Air, Suhu dan Kelembaban
E.      Sumber Data
-          Sumber Data Primer
Sumber data primer  diperoleh dari penelitian yang dilakukan.

-          Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder atau data pelengkap, yang diperoleh dari buku, kepustakaan, bulletin, majalah, internet dan sebagainya.
F.       Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan Metode Dokumentasi.
G.     Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Teknik Deskripsi.
H.     Alat Dan Bahan
         A. Alat
·      Kardus
·      Gunting
·      Pisau
·      Gelas
·      Plaster
·      Penggaris
·      Sedotan
·      Alat Tulis
B. Bahan
·      Kacang Hijau
·      Air
·      Kapas




I.  Prosedur Penelitian
1. Pelembaban Kapas
Kapas di masukkan ke dalam gelas secukupnya menggunakan tangan. Kapas di masukkan dengan ukuran setengah gelas sama rata. Letakkan tiga butir kacang hijau dengan jarak berjauhan dengan ukuran 3-4 cm di usahakan jaraknya sama rata. Kapas di beri air secara rutin selama 6 hari penelitian.

2. Perlakuan Cara Penyiraman
Setelah kacang hijau ditempatkan diatas kapas penyiramanpun di lakukan dengan takaran air yang sama yang di lakukan selama 6 hari.
Masing-Masing cara penyiraman di lakukan 2 kali 1 hari pagi dan sore hari dan di dapat 3 pertumbuhan yang berbeda dalam satu gelas.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN


A.     Tabel dan Data Hasil Pengamatan

1.
Perlakuan ke I
Pertumbuhan Hari ke- (mm)
Terbuka
1
2
3
4
5
6
T.1
0
1
3
3
3
3
T.2
0
1
1
1
1
1
T.3
0
1
1
1
1
1
Rata-rata
0
1
1.67
1.67
1.67
1.67

2.
Perlakuan ke II
Pertumbuhan Hari ke-(mm)
T.32 Lubang
1
2
3
4
5
6
T.1
0
10
18
65
160
185
T.2
0
10
20
40
122
175
T.3
0
0
15
50
124
165
Rata-rata
0
6.67
1.76
51.67
153.3
132.75

3.
Perlakuan ke III
Pertumbuhan Hari ke-(mm)
T.24 Lubang
1
2
3
4
5
6
       T.1
0
0
1
1
1
1
       T.2
0
0
1
1
1
1
       T.3
0
0
1
1
1
1
Rata-rata
0
0
1
1
1
1

  4.                                                                                                                                                                                                               
Perlakuan ke IV
Pertumbuhan Hari ke-(mm)
T.16 Lubang
1
2
3
4
5
6
       T.1
0
0
5
5
5
73
       T.2
0
0
1
1
1
1
       T.3
0
0
1
1
1
1
Rata-rata
0
0
2.3
2.3
2.3
25




5.
Perlakuan ke V
Pertumbuhan Hari ke-(mm)
T.8 Lubang
1
2
3
4
5
6
       T.1
0
10
25
40
90
165
       T.2
0
0
1
1
1
1
       T.3
0
0
5
5
5
6
Rata-rata
0
3.3
10.33
15.33
32
57.33

 6.
Perlakuan ke VI
Pertumbuhan Hari ke-(mm)
Tertutup
1
2
3
4
5
6
       T.1
0
5
30
50
140
230
       T.2
0
0
1
3
155
170
       T.3
0
0
1
1
1
1
Rata-rata
0
1.67
10.67
18
98.67
133.67

B.      Analisa Data

1.         Dalam tabel ke -1 perlakuan I  tanaman Kacang Hijau di biarkan terbuka, sampel 1,2 maupun 3 pada hari pertama belum mengalami pertumbuhan, pada hari ke 2 sampel ke 1, 2 dan 3 mengalami pertumbuhan sebesar 1 mm, kemudian hari 3 - hari ke 6 sampel ke 1 mengalami pertumbuhan sebesar 3 mm sedangkan sampel ke 2 dan ke 3 tidak mengalami pertumbuhan lagi. Dan di dapat tinggi rata-rata tanaman kacang hijau pada hari ke 2 - hari ke 6 sebesar 1.67

2.      Dalam tabel Ke -2 perlakuan II  tanaman kacang hijau Di tutup dengan kardus yang telah dilubangi sebanyak 32 lubang. Sampel 1, 2 dan 3 pada hari pertama belum mengalami pertumbuhan. Pada hari ke dua sampel ke 1 dan 2 mengalami pertumbuhan sebesar 1 mm , sedangkan sampel ke 3 belum mengalami pertumbuhan, kemudian pada  hari 3 - hari ke 6 sampel ke 1 mengalami pertumbuhan yang berturut turut sebesar 10 mm, 18 mm, 65 mm, 160 mm, 185 mm. Dan sampel ke 2 mengalami pertumbuhan yang berturut turut sebesar 20 mm, 40 mm, 122 mm, dan 175 mm. Sedangkan sampel ke 3 mengalami pertumbuhan yang berturut turut sebesar 15 mm, 50 mm, 124 mm,dan 165 mm. Dan di dapat tinggi rata-rata tanaman kacang hijau  pada hari ke 2- hari ke 6 berturut turut sebesar 6.67 ,1.76 ,51.67 ,153.3 ,132.75

3.      Dalam tabel Ke -3 perlakuan III tanaman kacang hijau di tutup dengan kardus yang telah dilubangi sebanyak 24 lubang. Sampel 1,2 maupun 3 pada hari pertama dan hari ke dua belum mengalami pertumbuhan. Pada hari ke 3 sampel ke 1, 2 dan 3 mengalami pertumbuhan sebesar 1 mm. kemudian hari 4 - hari ke 6 sampel ke 1, 2,dan ke 3 tidak mengalami pertumbuhan lagi. Dan di dapat tinggi rata-rata tanaman kacang hijau pada hari ke 3 - hari ke 6 sebesar 1
4.      Dalam tabel Ke -4 perlakuan IV  tanaman kacang hijau Di tutup dengan kardus yang telah dilubangi sebanyak 16 lubang. Sampel 1, 2 dan 3 pada hari pertama dan hari ke dua belum mengalami pertumbuhan. Pada hari ketiga sampel ke 1 mengalami pertumbuhan sebesar 5 mm, sedangkan sampel ke 2, dan 3 mengalami pertumbuhan sebesar 1 mm, kemudian hari ke 6 sampel ke 1 mengalami pertumbuhan sebesar 73 mm. sedangkan pada pada hari ke  4 - hari ke 6 sampel ke 2 dan ke 3 tidak mengalami pertumbuhan lagi. Dan di dapat tinggi rata-rata tanaman kacang hijau  pada hari ke 2- hari ke 6 berturut turut sebesar 2.3 , 2.3, 2.3,dan 25

5.      Dalam tabel Ke -5 perlakuan V  tanaman kacang hijau di tutup dengan kardus yang telah dilubangi sebanyak 8 lubang. Sampel 1 ,2 dan 3 pada hari pertama belum mengalami pertumbuhan. Pada hari ke dua sampel ke 1 mengalami pertumbuhan sebesar 10 mm ,sedangkan sampel ke 2 dan ke 3 belum mengalami pertumbuhan, kemudian pada  hari 3 - hari ke 6 sampel ke 1 mengalami pertumbuhan yang berturut turut sebesar 25 mm, 40 mm, 90 mm,dan 165 mm. Dan sampel ke 2 mengalami pertumbuhan sebesar 1 mm,sampai dengan hari ke 4 - hari ke 6 sampel 2 tidak lagi menalami pertumbuhan. Sedangkan sampel ke 3 pada hari ke 3 mengalami pertumbuhan sebesar  5 mm, pada hari ke 4 dan hari 5 tidak lagi menalami pertumbuhan, kemudian pada hari ke 6 sampel ke 3 mengalami pertumbuhan lagi sebesar 6 mm.Dan di dapat tinggi rata-rata tanaman kacang hijau  pada hari ke 2 - hari ke 6 berturut turut sebesar 3.3 ,10.53 ,15.33 ,32 ,dan 57.33

6.      Dalam tabel Ke -6 perlakuan VI tanaman kacang hijau Di Biarkan tertutup kardus. Sampel 1, 2 dan 3 pada hari pertama belum mengalami pertumbuhan. Pada hari ke dua sampel ke 1 mengalami pertumbuhan sebesar 5 mm, sedangkan sampel ke 2 dan ke 3 belum mengalami pertumbuhan, kemudian pada  hari 3 - hari ke 6 sampel ke 1 mengalami pertumbuhan yang berturut turut sebesar 30 mm,50 mm,140 mm,230 mm. Dan sampel ke 2 mengalami pertumbuhan yang berturut turut sebesar 1 mm, 3 mm, 155 mm, dan 170 mm. Sedangkan sampel ke 3 hanya mengalami pertumbuhan sebesar 1 mm. Dan di dapat tinggi rata-rata tanaman kacang hijau  pada hari ke 2- hari ke 6 berturut turut sebesar 1.67 ,10.67 ,18 ,98.67 , dan 133.67

C.      Pembahasan
1.      Tabel ke 1 dengan perlakuan terbuka sampel ke 1, 2,dan ke 3 mengalami pertumbuhan yang lambat karena kurangnya kelembaban pada media tanamnya.

2.      Tabel ke 2 dengan di tutupi kardus yang dilubangi sebanyak 32 lubang. Tanaman sampel ke 1,2 dan ke 3 mengalami pertumbuhan yang lebih cepat ,tanaman yang telah tumbuh mengalami keadaan dimana salah satu bagian batang yang tidak tersinari matahari tidak tumbuh menjulang keatas karena dibagian tersebut kerja hormon auksin terhambat oleh cahaya matahari sedangkan bagian batang yang lainnya tidak tersinari matahari tumbuh memanjang, hal ini menyebabkan tanaman tidak tumbuh menjulang keatas melainkan membengkok

3.      Tabel ke 3 dengan ditutup kardus yang di lubangi sebanyak 24 lubang ,sampel 1,2,maupun ke 3 tidak mengalami pertumbuhan yang signifikan karena kurangnya kelembaban pada media tanamnya.

4.      Tabel ke 4 dengan ditutupi kardus yang di lubangi sebanyak 16 lubang sampel 2,dan 3 tidak mengalami pertumbuhan yang signifikan hal ini dikarenakan kurangnya kelembaban pada media tanamnya. hanya sampel 1 yang mengalami pertumbuhan yang signifikan.

5.      Tabel ke 5 dengan ditutupi kardus yang di lubangi sebanyak 8 lubang juga tidak mengalami pertumbuhan yang signifikan disebabkan karena kurangnya kelembaban pada media tanamnya.hanya sampel 1 yang mengalami pertumbuhan yang signifikan.

6.      Tabel ke 6 dengan perlakuan tertutup sampel 1,dan 2 mengalami pertumbuhan yang sangat cepat karena hormone auksin tidak di hambat oleh cahaya matahari,tetapi dampaknya warna daun tanaman menjadi berwarna kuning karena tidak tersinari matahari akibatnya daunya mengandung banyak air dan zat gulanya sedikit sehingga tidak bisa mengadakan respirasi dan foosintesis.











BAB V
  PENUTUP
A.     Kesimpulan

1.      Pertumbuhan kacang hijau di pengaruhi oleh berbagai faktor ,baik faktor internal maupun faktor eksternal,faktor internal diantaranya dalah hormon Auksin, Giberelin,dan kalin sedangkan faktor eksternal yang memengaruhi pertumbuhan kacang hijau diantaranya adalah Sinar Matahari ,Suhu,Kelembapan Udara ,Air dan Unsur hara tanah ,serta Derajat Keasaman

2.      Tumbuhan kacang hijau yang terkena sinar matahari mengalami pertumbuhan yang lambat  dan mengalamai keadaan dimana  pertumbuhan sel-sel batang yang tidak tersinari matahari tumbuh lebih lambat, karena dibagian tersebut kerja hormon auksin terhambat oleh cahaya matahari sedangkan pertumbuhan sel sel batang yang tidak tersinari matahari mengalami pertumbuhan yang cepat,hal ini menyebabkan tanaman tidak tumbuh menjulang keatas melainkan membengkok

3.      Tumbuhan kacang hijau yang tumbuh di tempat gelap mengalami pertumbuhan yang sangat cepat Karena kerja hormon auksin tidak dihambat Matahari tetapi dampak yang ditimbulkan yaitu warna daun menjadi berwarna kuning dan tipis.


B.      Daftar Pustaka

Burnie,D.2001.Jendela Iptek:Kehidupan.Jakarta:PT.Balai Pustaka
http://biologimediacentre.com/pertumbuhan-dan-perkembangan-1-pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-tumbuhan/
http://www.pintarbiologi.com/2014/11/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar